15 10 2011
Stencil.
Seni grafis(stencil) adalah cabang seni rupa yang
proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas
kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan
salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan
proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai ‘impression’. Lukisan
atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik.
Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut
dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya
tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk
litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan
lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan
biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan.
Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di
masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi
nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
media
Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang
tradisional sampai kontemporer, termasuk tinta ber-basis air, cat air,
tinta ber-basis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam
air seperti crayon Caran D’Ache. Karya seni grafis diciptakan di atas
permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan metode
digital menjadi semakin populer saat ini. Permukaan atau matrix yang
dipakai dalam menciptakan karya grafis meliputi papan kayu, plat logam,
lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik
lain yang disebut dengan serigrafi atau cetak saring (screen-printing)
menggunakan lembaran kain berpori yang direntangkan pada sebuah
kerangka, disebut dengan screen. Cetakan kecil bahkan bisa dibuat dengan
menggunakan permukaan kentang atau ketela.
warna
Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak
cara. Seringkali pewarnaannya — dalam etsa, cetak saring, cukil kayu
serta linocut — diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen
yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam
teknik pewarnaan multi-plat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan,
yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda. Tiap plat, screen
atau papan yang terpisah akan diberi tinta dengan warna berbeda kemudian
diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar.
Rata-rata digunakan 3 sampai 4 plat, tapi adakalanya seorang seniman
grafis menggunakan sampai dengan tujuh plat. Tiap penerapan warna akan
berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi
sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya warna yang paling
terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.
Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan
kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian
seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya
lagi. Bagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa)
warna yang telah tercetak sebelumnya.
Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis
kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.
Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau
cetak digital, di dalam software vektorial atau bitmap ditampilkan dalam
CMYK atau ruang warna lain.